Penulis: Herlina
Hari Kamis sore, saya menginjakkan kaki di tempat ini. Langkah demi langkah, ku tapaki lorong menuju kamar berjeruji. Di sana, wajah-wajah asing menjadi teman dan saudara baru. Dalam hati yang gemetar, kupeluk erat keberanian untuk menjemput kehidupan yang tak lagi sama.
Dulu, ikhlas, sabar, dan kuat hanyalah kata-kata di bibir. Kini, mereka menjelma denyut di dada. Takdir Allah selalu indah, meski kadang datang dengan wajah yang tak kita sukai. Apa yang tampak pahit, bisa jadi adalah manis yang tersembunyi.
Maka, kupasrahkan langkahku kepada-Nya. Dengan hati yang lapang, kubiarkan beban menjadi ringan. Semoga di setiap helaan napas, ada rahmat dan rida-Nya yang menyelimuti, mengangkat derajatku di sisi-Nya.